Imbuhan atau afiksasi adalah bentuk atau morfem terikat
secara morfologis, yang terdiri atas awalan (prefix), sisipan( infiks),akhiran
(sufiks), dan gabungan dari dua imbuhan (konfiks).
Bentuk morfem terikat yang diletakkan pada kata, baik pada
kata dasar maupun pada kata jadian (kata turunan) adalah sebagai berikut.
1. Kata
dasar + imbuhan = kata
brimbuhan = kata jadian
2. Kata
jadian + imbuhan = kata jadian = kata bentukan
A.Fungsi imbuhan
Imbuhan(afiksasi) penting sekali fungsinya di dalam bahasa
Indonesia, karena suatu kata mendapat imbuhan yang berbeda akan berbeda
artinya. Suatu kata dasar yang mendapat imbuhan yang berbeda maka berbeda pula
arti kata jadinya. Oleh karena itu, fungsi imbuhan adalah sebagai pembeda arti
atau jenis dari kata tersebut setelah berimbuhan.
Imbuhan mempunyai potensi yang sangat besar dalam bahasa
Indonesia, karena merupakan salah satu cara memperkaya bahasa Indonesia.
Perbendaharaan kata bertambah dengan ditimbulkannya
bentukan-bentukan baru dengan cara menggunakan imbuhan. Ditinjau dari
perkembangannya, imbuhan dapat dibagi menjadi:
-imbuhan asli
-imbuhan serapan
1. imbuhan asli
Imbuhan asli adalah imbuhan yang berasal dari bahasa melayu.
a. Awalan,
misalnya : ber-,di-,ke-,me-,per-,se-,ter-.
b. Sisipan,
misalnya : -em,-el,-er-.
c. Akhiran,
misalnya : -I,-an,-kan.
d. Awalan
/ awalan, misalnya : memper-, seper-, seke-, diper-.
e. Awalan
/ sisipan, misalnya : meng-el, ber-em.
f. Awalan
/ akhiran, misalnya : me-I, ke-an, ter-kan, per-I, ber-an, dan sebagainya.
g. Awalan
/ awalan / akhiran, misalnya :memper-I, keter-an, diper-kan, berke-a, dan
sebagainya.
2.imbuhan
serapan
Dalam
pembentukan kata bahasa Indonesia, banyak imbuhan yang telah memperkaya
khazanah bahasa, baik dari bahasa daerah, maupun dari bahasa asing.
a. Imbuhan
dari bahasa daerah
Jenis
imbuhan yang berasal dari bahasa daerah : serba-, tak-, tata-a, baku-, dan sebagainya.
b. Imbuhan
dari bahasa asing.
Jenis
imbuhan yang berasal dari bahasa asing:
- Awalan, misalnya : a-, ina-, ir-,
non-, pra-, swa-, dan sebagainya.
- Akhiran, misalnya, -wan, -man, -wati,
-in,-at,-al,-wi,-ik, dan sebagainya.
B. Arti imbuhan
Yang dimaksud dengan arti imbuhan, bukanlah sinonim atau
padan kata, seperti terdapat dalam kosa kata, melainkan kata yang mendapat
imbuhan itu dicari sinonimnya dengan menggunakan kata dasar yang sama.
Arti yang timbul dari perubahan bentuk kata akibat
peristiwa tata bahasa disebut makna gramatikal, sedangkan yang dikandung dalam
imbuhan disebut nosi.
Berikut ini fungsi dan arti imbuhan unsur pembentuk kata
jadian disajikan bersama, walaupun bukan dalam hubungan kalimat, namun dapat
dijadikan pegangan dasar, karena sebagian besar pengertian umum tetap.
1. Awalan
me-
Awalan me- mengalami perubahan bentuk menjadi men-, mem-,
meny-, meng-, bergantung kepada bunyi awalan kata dasarnya. Perubahan itu di
sebut alternasi atau asimilasi.fungsi awalan me- adalah sebagai pembentuk kata
kerja tak transitif ataupun kata kerja transitif. Awalan me- dengan gabungannya,
seperti : me-kan, memper-, memper-kan, memper-I, bentuknya tidak terbatas pada
kata dasar, tetapi juga pada kata dasar, tetapi juga frase, kata majemuk, dan
sebagainya. Artinya menyatakan: membuat jadi lebih, memeperlukan, mempertegas
tindakan.
2. Awalan
ber-
Awalan
ber- mengalami perubahan bentuk menjadi : be- dan bel-.
Awalan
be-, misalnya: bekerja,berdoa, berambut, berternak dan sebagainya.
Awalan
bel, misalnya : belajar
Funsi
awalan ber- adalah pembentukan kata kerja intransitive, lebih banyak menunjukkan
keadaan subjek (s)
3. Awalan
ter-
Awalan
ter- dapat mengalami perubahan bentuk menjadi te- dan tel-
Awalan
te- misalnya : teperdaya, tepekur
Awalan
tel misalnya : telanjur, telantar
4. Awalan
di-
Fungsi
awalan di- adalah membentuk
kata kerja pasif, bila objek pelaku, orang ke-3 tunggal,jamak atau umum.
5. Awalan
se-
Fungsi
dan arti awalan se- :
a. Menyatakan
bilangan satu
b. Sebagai
kata ganti bilangan
c. Segenap,
sama-sama
d. Seluruh
e. Satu
waktu
f. Sama
dengan atau menyerupai
g. Sebanyak
atau beberapa
h. Paling
6. Awalan
pe-
Awalan
pe- dapat mengalami perubahan bentuk menjadi : pen-, pem-, peng-, peny-.
Fungsi
awalan pe- adalah pembentuk kata benda.
Arti
awalan pe-:
a. Orang
yang mengerjakan sesuatu
b. Menyatakan
alat
c. Menyatakan
sesuatu yang di-
d. Orang
yang biasa bekerja di suatu tempat
e. Orang
yang gemar melakukan sesuatu
f. Seseorang
atau sesuatu yang mempunyai sifat
7. Awalan
per-
Awalan
per- mempunyai bentuk yang sama dengan awalan ber-, terdapat variasi bentuk
menjadi : pe- dan pel-. Awalan per- berfungsi sebagai pembentuk kata kerja dari
kata-kata sifat atau kata-kata bilangan,
Arti
awalan per-:
a. Membuat
sesuatu jadi (menjadikan)
b. Membagi
/ membuat menjadi
c. Menganggap
sebagai / memanggil
8. Sisipan –er, -el-,-em-.
Penyisipan
tidak selalu menghasilkan bentuk yang tetap. Fungsi sisipan adalah membentuk
kata baruyang artinya tidak beda dengan kata dasarnya.
Arti sisipan
–er-,-el-,-em-:
a. Sisipan
–er- menunjukkan banyak
b. Sisipan
–el- menyatakan intensitas, frekuensi
c. Sisipan
–el- menyatakan mempunyai sifat atau yang menyerupai
d. Sisipan
–em- menyatakan:
- banyak
dan bermacam-macam
-
melakukan atau mempunyai / memiliki sifat
-
intensitas / frekuensi
9. Akhiran
–an
Akhiran
–an berfungsi membentuk kata benda, baik konkrit, maupun abstrak. Arti akhiran
–an:
a. Menyatakan
tempat
b. Menyatakan
alat / perkakas
c. Menyatakan
cara atau hal
d. Menyatakan
himpunan atau seluruh
e. Menyatakan
tiruan atau menyerupai
f. Menyatakan
tiap-tiap
g. Agak
/ mempunyai sifat
h. Yang
di kenai pekerjaan / dapat di-
10. Akhiran –kan
Akhiran
–kan berfungsi membentuk kata kerja aktif transitif. Arti akhiran –kan:
a. Membuat
sesuatu, menyebabkan / menjadikan
b. Melakukan
sesuatu untuk orang lain
c. Member
d. Membawa
11. Akhiran
–i
Akhiran
–I berfungsi dalam pembentukan kata kerja aktif transitif. Arti akhiran –i:
a. Mengeluarkan
/ membuang
b. Menyatakan
tempat
c. Member
kepada atau menyebabkan
d. Dilakukan
berulang-ulang
12. Akhiran :
-lah,-kah,-pun
a. Arti
akhiran –lah : mengeraskan keterangan, menegaskan kalimat perintah, maupun
permintaan atau harapan.
b. Arti
akhiran – kah : member tekanan dalam mempertanyakan hal yang tak tentu.
c. Arti
akhiran –pun : mengeraskan atau memberikan tekanan pada kata yang bersangkutan
0 komentar:
Posting Komentar